Bagaimana Menyikapi Istri yang Egois

“Bagaimana Menyikapi Istri yang Egois”

Memang susah mengajak isteri yg baik solekah.saya juga bingung menghadapi isteri saya biar pun finafkahi lebih juga bersukur malah kurang terus..lelaki yg harus banting tulang istri ngk mau tau..











Saya mau tanya, saya sudah menikah 5 thn yang lalu dikaruniai seorang anak. Sering istri saya meledek kalau pendapatan itu kurang. Awalnya saya anggap itu gurauan saja namun lama-kelamaan hal itu sering terlontar. Sebetulnya saya sudah berusaha untuk mendapatkan penghasilan lebih, namun karena takut anak kami terlantar terpaksa saya merelakan karir saya dengan pertimbangan demi menjaga keharmonisan keluarga agar tidak saling mempertahan kan egonya masing-masing. Satu persatu karir saya lepas dan tinggal satu sebagai gantungan perolehan bulanan bagi saya. Tetapi hinaan itu kerap kali terjadi, hingga suatu saat saya coba untk aksi diam sehari.

Aksi itu justru membuatnya marah dan mengungkit-ungkit apa yang telah diperbuat. Astaghfirullah… salahkah aku… dengan sikap seperti itu.yang ingin saya tanyakan bagaimana menyikapi kejadian yang telah berlangsung ini agar keutuhan keluarga tetap terjaga.

Nampaknya kita merasa kecewa atas sikap istri yang cenderung membanggakn penghasilannya yang lebih besar dari kita. Sebagai lelaki mengetahui istri punya pendapatan lebih dari dirinya saja kadang dapat menggores harga dirinya apalagi jika kenyataan tersebut sering dilontarkan dan menjadi bahan ledekan. Rasanya bisa dibayangkan perasan bapak yang mungkin jadi merasa diremehkan kemampuannya.

Nampaknya istri kita dalam hal ini mempunyai masalah dalam komunikasi. Ia tak dapat mengungkapkan gambaran perasannya dengan baik sehingga yang keluar adalah bahasa sindiran atau ledekan. Dan nampaknya bapakpun juga bermasalah pula dalam menanggapinya yang responnya akhirnya hanya bersikap diam yang pastinya juga tidak dapat menggambarkan secara jelas sikap bapak terhadap permaslahan ini.

Saran saya dalam hal ini sebaiknya bapak dan istri memang bersepakat untuk melakukan prbaikan dalam berkomunikasi. Ketika seseorang tka dapat mengkomunikasikan dengan baik perasaannya maka yang timbul akhirnya adalah bahasa komunikasi menyimpang seperti sindiran, ledekan, hinan, dll.

Mungkin sebenarnya istri bapak merasa cemas akan masa depan anaknya atau merasakan stress atas naiknya harga-harga berbagai kebutuhan keluarga. Namun karena tak tahu bagaimana mengungkapkannya maka akhirnya ia menyindir bapak, yang dipikir akan membuat bapak termotivasi untuk makin meningkatkan produktifitasnya.

Ajari istri untuk dapat mengungkapkan perasannya dengan kata-kata seperti pak, saya merasa khawatir akan masa depan anak karena biaya pendidikan semakin mahal… Rumusnya: Saya merasa.karena….. Selain itu bapakpun dapat belajar untuk bersikap asertif juga ungkapkan diri dan pendapat bapak, seperti ibu saya merasa tersinggung jika ibu terus mnerus menyinggung masalah penghasilan

kadang diam itu emas, dan kadang bicara itu memancing pertengkaran,,, baik bahasa halus, pelan apalagi keras,, isteri egois itu harus dimusnahkan. didunia sudah seperti itu, bapak betul lebih baik diam saja, biar alloh yang mengambil alih. semoga dapat isteri muda yang salehah emengrti keadaan bapak yang selalu diremehkan,,, semoga bapak sabar dalam menghadapi isteri yang tak tau diri,,, semoga banyak mengelus dada sambil beristighfar,
Berdiam diri hanya memberi pesan bias pak, orang lain tak dapat begitu memahami arti dari sikap diam kita. Karenanya yang terbaik adalah tetap ungkapkan perasaan kita, tentu dengan bahasa yang santun.

sampai jumpa, semoga bermanfaat...



0 comments:

Post a Comment

Bagaimana Menyikapi Istri yang Egois